Cinta adalah perasaan yang tertanam pada diri manusia sejak manusia itu dilahirkan, bahkan cinta juga ada pada mahluk hidup selain manusia seperti binatang.
Sungguh tak dapat dibayangkan apabila dunia ini tanpa ada yang dinamakan cinta, dalam cinta pun terdapat jenis jenis yang berbeda, cinta orang tua kepada anaknya akan lain dengan cinta anatara seorang laki laki kepada seorang wanita
Ada juga yang sering disebut dengan cinta kepada benda atau kepemilikan seperti cinta harta dan lain lain
Kalau diperhatikan cinta kepada lawan jenis dengan cinta kepada benda ada kemiripan, sama sama ada perasaan ingin memiliki
Keinginan untuk memiliki ini yang kadang membutakan sehingga sering menimbulkan kejadian yang merugikan bagi yang dicintai
Keinginan memiliki kadang membutakan sehingga meninggalkan akal sehat bahkan menjadi kebencian apabila keinginan tersebut tidak tercapai
Apabila kondisinya sudah seperti ini cinta dijadikan suatu alasan untuk menghalalkan segala cara demi menjaga kepemilikan dirinya dengan kata lain yang timbul adalah keakuan atau egoisme
Tidak peduli terhadap orang lain baik itu rasa, perasaan dan buah pikiran ( saran ) bahkan kandang yang dicintainya pun tidak diperdulikan lagi rasa, perasaan, pemikiran dan keinginannya
Rasa egois ini menyebabkan ketidak mauan untuk mengenal dan memahami orang yang dicintai.
Demikian juga cita kepada Allah apabila tidak dibarengi keinginan untuk mengenal dan memahami Allah ( ma'rifat ) yang timbul hanyalah rasa keakuannya saja
Agama ku, Allah ku......
Bahkan Allah dikambing hitamkan untuk pembenaran apa yang kita perbuat demi memperjuangkan keakuan tersebut
Hukum dan ketetapan Allah dilanggar dan dibelokan
Kita tidak pernah bertanya pada diri kita sendiri apakah Allah ridho atas apa yang akan kita perbuat
Kita tidak pernah beruasaha membersihkan qalbu dari sifat keakuan sebelumkita mau beribadah
Kita tidak pernah mau menyiapkan diri kita dengan ilmu yang cukup untuk dasar beribadah
Karena keakuan itu kita merasa paling benar, paling pintar
Padahal kita tau bahwasanya kita semua ini adalah fakir tidak punya daya dan upaya
Bahkan kita mengimani bahwa apa apa yang terjadi di muka bumi ini sudah menjadi ketetapan dan ditentukan oleh Allah
Mengapa kita harus membenci apa apa yang tidak sepaham dengan kita, padahal Allah sengaja menciptakan keberagaman untuk dijadikan pelajaran bagi kita
Mari kita mensucikan qalbu kita sebagai mana Nabi Muhamad SAW memberi contoh dimana sebelum kita beribadah dimulai dengan bersuci dulu
Hasbunallah wa nicma-l-Wakeel, nicma-l-Mawla wa nicma-n-Naseer, la hawla wa la quwwata illa billahi-l-cAliyyi-l-cAdheem
Tidak ada komentar:
Posting Komentar