Minggu, 21 September 2008

Iman kepada takdir baik dan buruk

Pada suatu ceramah sebelum dilaksanakan shalat jum'at pada bulan ramadhan ini yang kebetulan membahas tentang kewajiban berpuasa, penceramah menceritakan bahwasanya saum ini hanya diwajibkan kepada orang yang ber iman saja seperti halnya yang tercantum dalam kitab suci Al Qur'an.....

Setelah melaksanakan shalat Jum'at aku termenung memikirkan kalimat iman........, waktu aku kecil sempat aku mengikuti sekolah agama dan diajarkan yang namanya " Rukun Iman" yang terdir dari enam perkara.

Iman kepada Allah Subhanallohu wa Ta’ala, jelas ditinjau dari sudut manapun aku tidak dapat memungkiri bahwasanya Allah itu adalah Rabb, pencipta dari semua mahluk di alam raya ini...., walau aku begitu sulit untuk dapat merasakan dan menerima nur-Nya karena hati ini masih kotor.................

Iman kepada Malaikat, Iman kepada Kitab Allah, Iman kepada Rosul Rosul, Iman kepada hari kiamat, Iman Kepada Qadar Baik dan Buruk.

Pikiran ku tertuju pada rukun iman yang terakhir, tetapi bukan berarti aku menanggap enteng rukun iman yang lainnya yang dapat aku cerna dan aku pahami. Para ulama mengajarkan bahwa rukrun iman yang terakhir ini mempunyai empat tingkat, pertama tingkatan Ilmu, bahwasanya Allah mengetahui apa apa yang terjadi, kedua tingkatan Kitabah yang artinya segala sesuatu itu tercatat atau terekam, dengan kondisi saat ini pemahaman hal ini sangatlah mudah, yang sulit aku pahami adalah tingkatan Masyi'ah dan tingkatan Khal yang artinya segala kejadian yang terjadi adalah atas kehendak dan telah diciptakan atau ditentukan Allah.

Kita semua ini tidak mempunyai daya dan upaya selain atas kehendak Allah, jangankan untuk melangkahkan kaki atau menggerakan tangan untuk mengedipkan mata saja kita takan mampu tanpa sekehendak Allah seperti dalam kalimat “ La khaula wala kuata ila bilahil aliyil adhim”. Tetapi di sisi lain kita juga diperintahkan untuk melakukan suatu usaha untuk mencapai apa yang menjadi keinginan kita sesuai denga keterangan pada Al Quran, disini seolah olah menjadi saling bertentangan satu dengan yang lainnya.
Apalagi kalau dilihat dari tingkatan Khal, bahwasanya setiap mahluk sudah ditentukan sekenario perjalanan hidupnya sebelum dia terlahir di dunia seperti yang tersurat dalam Al Quran surat al Baqarah laksana sebuah wayang atau pemeran dalam sebuah film saja …..

Yang sering timbul pertanyaan dalam hati ini dalah apakah seseorang yang menjalankan kehidupan yang menurut hukum yang ada didunia ini salah atau boleh dibilang suatu kejahatan juga merupakan scenario yang telah Allah ciptakan…. tambah bingung deh…..

Atau memang seperti yang digambarkan dalam dunia film dimana yang berperan baik maupun antagonis mempunyai penilaian tersendiri dan mempunyai penghargaan masing masing, jadi apapun usaha yang dilakukan tidak lah terlepas dari ketentuan yang Allah telah tetapkan. Timbul satu pertanyaan lagi, apa sesungguhnya yang menjadi kewajiban mahluk terhadap Allah toh semuanya sudah ditetapkan sebelumnya..???.

Selasa, 02 September 2008

MARHABAN YA RAMADHAN

Tak terasa waktu berlalu rasanya baru kemarin hamba selesai melaksanakan ibadah saum di bulan ramadhan, sekarang sudah kembali masuk ke bulan ramadhan.

Bukannya hamba tidak gembira menyabut bulan suci ini yang penuh berkah, tetapi diwaktu yang lalu belum sempat rasanya hamba meningkatkan kualitas ibadah kini sudah kembali hamba bertemu dengan bulan ramadhan yang berarti hamba sudah melewatkan waktu selama satu tahun dengan sia sia......

Ya Allah ampuni hambamu ini.......

Sungguh nyata apa yang tersurat dalam kitab suci bahwasanya manusia dalam kerugian dan mungkin hamba ini termasuk dalam golongan ini...., padahal hati ini rasanya ingin hamba termasuk golongan orang yang dalam perjalannan untuk bertemu dengan MU ya Allah.....

Walau hati ini begitu bergelora ingin sekali dapat bertemu dengan Mu ya Allah tapi hamba sadar.... hamba bukanlah orang yang diistimewakan oleh mu seperti para suhada atau wali yang Engkau cintai.....

Hamba hanyalah seorang fakir yang tak mempunyai apa apa ya Allah.....

Hamba begitu bodoh sehingga hamba tidak tau cara untuk dapat merasakan nur Mu ya Allah....., walau diri hamba tau wajah ini tidak dapat melepaskan dari mu karena kemana hamba memandang yang tampak hanyalah engkau ya Allah.......

Ya Allah hamba memohon jangan engkau jadikan hati ini membeku hanya karena kefakiran hamba......

Ya Allah hamba memohon jadikanlah bulan ramadhan ini menjadi suatu anugrah untuk meninggkatkan ketakwaan hamba dan keluarga hamba.......

Amin........